Cerita Anak Rantau Modern
Menyambung sebuah artikel di waktu lalu yan berjudul Saya Bukanlah Penulis kali ini saya mencoba membawakan sebuah judul yaitu Cerita Anak Rantau Modern.
Sebuah judul yang bagus dan indah untuk di ulas menurut saya tak kala mungkin judul inilah yang paling tepat menggambarkan diriku tapi tak tau menurut orang lain karena pendapat orang berbeda-beda. Perkenalkan sebelumnya nama ku adalah Reza Ardian sebuah nama samaran yang ku adopsi dan ku pakai di kehidupan sehari-hari. Nama itu aku dapatkan dahulu waktu masa dimana orang tidak boleh menyebutkan dan memberikan nama asli di kehidupan maya Mungkin begitulah singkat cerita nama itu Dan aku perlahan sudah mulai terbiasa dengan nama itu.
Anak rantau modern mungkin itu julukan ku, aku merantau bukan di kota orang melainkan di Negara orang yang bisa di bilang Negara yang sedang berkembang dia asia tenggara. Asal ku dari Indonesia dan kota detailnya adalah kota medan, Kota dimana aku di lahirkan dan mungkin salah satu kota yang berpengaruh di Indonesia dari segi sejarah dan lain-lain.
Aku berasal dari keluarga sederhana yang tidak kekurangan dan tidak juga berlebihan hanya keluarga sederhana yang bahagia. Menjadi anak tunggal dalam hubungan keluarga mempunyai beban berat dalam diriku namun aku tidak pernah merasa dan menganggap itu menjadikan beban atau masalah pada diriku, malah aku mengganggap itu sebuah anugerah yang Tuhan berikan kepadaku. Percaya atau tidak percaya aku harus bisa menerima kenyataan bahwa aku adalah seorang anak tunggal. Aku merasa senang walau terkadang hati kecil ku selalu berfikir itu adalah sebuah beban dan tanggung jawab bagiku untuk keluarga ku.
Ayah ku adalah seorang wiraswasta berladang atau petani seperti orang pada umumnya dan ibuku adalah seorang ibu rumah tangga yang selalu setia menemani ayah ku. Tak hanyal dulu waktu kami ada waktu kosong sering bertukar fikiran tentang masalah sosial hidup atau apapun itu yang pantas di ceritakan.
Aku berpendidikan Sd di salah satu sd swasta, Smp di sebuah sekolah menengah pertama negeri dan di sekolah menegah ke atas aku mengambil sekolah menengah kejuruan di salah sekolah swasta di kota medan sumatera utara. Cerita kehidupan ku di pendidikan tidak lah biasa, saat ini aku sedang mendapatkan dilema dimana aku harus cuti kuliah strata satu (S1), karena aku anggap aku harus berjuang dari sebuah zona aman dimana tempat ku berasal. Dan merasakan sensasi menjadi seorang anak rantau.
Awalnya aku rasa, menjadi seorang perantau itu enak dan tidak ada yang sulit itulah kata orang-orang yang merantau, namun ternyata setelah ku jalani semua tidaklah seindah kata orang yang berkata merantau itu indah, singkat cerita tentang kisah rantauku pada awalnya begitu sulit, dan sangat-sangat sulit menurutku di mana aku harus bisa beradaptasi di kehidupan baru yang aku jalani.
Tak hanyal waktu pertama kali merantau terasa ingin berteriak sekeras-kerasnya untuk bilang AKU INGIN PULANG seperti lagi ebiet g-ade, namun pada akhirnya aku mampu melalui fase atau masa sulit merantau yaitu fase pertama dimana kita harus bisa beradaptasi di kehidupan baru. Aku merasakan betapa sulitnya merantau yang biasanya tidak pernah ada aturan keras dalam kehidupan keluargaku dan ternyata aku harus merasakan kerasnya hidup di perantauan.
Rasa rindu dan kangen pun sering menghingapi ku, namun ku hilangkan dengan cara menelpon ataupun kirim sms kepada keluarga ku tersayang. Terkadang aku merasa menjadi anak yang tidak berbakti kepada orang tua ku dan menganggap aku tidak punya hati nurani karena telah meninggalkan ayah dan ibuku di rumahdan aku pergi merantau, namun selalu ku patahkan dengan niat ku ingin membahagiakan kedua orang tuaku meskipun aku tak tau bagaimana jadinya nanti. Aku hanya terus berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan hasil terbaik dari yang aku kerjakan untuk keluargaku.
Menjadi seorang anak rantau ini pun bagaikan menimba ilmu yang tidak pernah ku tau dari mana sumbernya namun kurasakan ilmu itu menjadi pedoman dan guru untuk menghadapi masalah atau pun kesah ku di rantau. Ku curahkan dan kuhabiskan waktuku ketika kosong untuk menulis dan mencurahkan rasa kangen cinta dan sayang kepada orang-orang yang aku cintai ntah itu keluarga pacar maupun orang terdekat seperti sahabat.
Saat ini aku menginjak umur ke 21 tahun di mana umur yang sangat muda untuk seorang perantau namun bagiku membahagiakan orang tua itu jauh lebih penting dari apapun, niat suci dan diri yang polos tak bisa di bohongi dariku bukan berucap sombong dan angkuh tapi itulah menurutku, namun mungkin kata suci terlalu berlebihan menurtku.hihihi
Hari pertama sebuah masa di mana aku katakan kepada kepada kedua orang tua ku untuk meminta izin karena aku ingin merantau dan jawaban yang paling tidak paling ku inginkan pun akhirnya di ucapkan ayah ku. Ia berpesan kepadaku untuk tidak meninggal rumah dan mengurungkan niatku, begitu juga ibu berpendapat sama dengan ayah ku karena tidak rela anaknya merantau. Awal nya aku berkata ingin merantau kesebuah kota besar di Indonesia. Namun karena penolakan besar dari ayah ku, aku langsung berkata jujur bahwa aku ingin merantau ke negeri orang dan ku ajak orang tua ku berkata empat mata untu masalah keberaggkatanku namun alih-alih ingin mendapatkan izin merantau aku malah di anggap ide gila.
Hari kedua aku coba menyakinkan mereka untuk niatku merantau dengan berpesan kepada mereka aku ingin mencari pengalaman dan menimba ilmu untuk belajar banyak di negeri orang dan sampai berbicara empat mata yang bisa aku bilang cukup lama ini pun hasilnya tetap nihil tetap gagal di tolak. Aku sudah kerahkan berbagai cara untuk menyakinkan kedua orang tua ku kalau kau ingin merantau namun apa mau di kata dan di perbuat, ayah ku tetap bersikuku dan keras untuk tidak mengizinkan ku merantau.
Hari ketiga dimana aku harus benar-benar dan berkata kepada mereka agar mereka mengizinkan ku merantau kalau aku mempunyai niat tulus dan tidak nakal ketika merantau, dan juga aku berpesan kepada mereka akan sering memberikan berita atau kabar ku di rantau begitu juga aku tidak akan nakal selama berada di negeri orang. Setelah berdebat dan berbicara empat yang cukup panjang akhirnya jawaban yang paling ku inginkan tersebut dari mulut ayahku memberikan izinku untuk merantau. Tapi dengan beberapa syarat yaitu aku tidak boleh nakal dan harus selalu memberikan kabar kepada ayah dan ibuku. Ku lihat di raut wajahnya yang tua dan lelah didalam hatinya sudah jelas menolak keras dan jelas tentang niatku merantau. Begitu juga ibuku yang tidak ikhlas melihat anak dari hasil kandungannya pergi kenegeri orang. Tapi dengan yakin dan bijaksana tetap ku yakinkan kepada mereka aku ingin merantau.
Awal keberangkatan mereka mengantarkan ku ke airport terlihat jelas air mata dari bola mata dan jatuh di wajah menandakan kasih sayang yang tulus kepada seorang anak yang paling ia sayangi untuk tidak pergi ke negeri orang. Dan disitu juga aku merasakan hal yang sama, namun kembali ke niat ku pertama tetap ku tegaskan dan tetap ku niatkan dengan sungguh-sungguh kalau aku merantau ke negeri orang untuk membahagiakan mereka.
Sesampainya di negeri tujuan ku kerja, aku muli pangling dan bingung dengan kehidupan baru ku, namun ku coba dengan rendah hati untuk tetap bisa beraptasi di negeri orang. Bagiku merantau bukan hanya menimba ilmu namun ada sebuah rahasia pembajaran yang tidak akan pernah kita dapatkan jika kita tidak merantau, dan sebuah pribahasa yang selalu aku pegang erat yaitu TUNTUT LAH ILMU KE NEGERI CHINA. Begitulah visi dalam diriku. Bermodalkan bisa mengoprasikan computer dan ingin belajar terus.
Setelah mendapatkan bagaimana jenis pekerjaan yang akan ku lakukan aku terus mempelajari dan tetap berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasil terbaik di dalam pekerjaan ku. Dan pada akhirnya aku di angkat menjadi seorang marketing di sebuah perusahaan besar di asia tenggara.
Pekerjaan marketing ini bagiku sangat menantang karena di satu sisi aku harus berusaha bagaimana pun caranya pimpinan perusahaanku tidak kecewa dengan apa yang aku kerja kan. Mungkin di antara pembaca bingung dengan perkerjaan marketing yang aku kerjakan. Pekerjaan marketing yang aku lakukan adalah mencari pelanggan baru untuk berbelanja di toko online perusahaan ku. Berbagai cara pun ku lakukan dari yang jam yang harus di gunakan untuk tidur pun aku pakai untuk ku belajar teknik marketing pasar yang masih membingungkan awalnya bagiku.
Namun setelah perlahan lahan dan seiring berjalannya waktu aku mulai tau dan terbiasadengan apa yang harus aku lakukan untuk pekerjaan marketing yang aku jalani ini. Hasil baik dan hasil burukpun sering kudapatkan. Ketika hasil buruk menimpaku tak jarang aku harus lebih giat belajar dan harus lebih memahami teknik teknik di dalam dunia marketing yang menurutku sangat sulit untuk di pelajari.
Tak jarang karena kurang fokusnya aku bekerja dan Karena belum sepenuhnya mengerti dunia marketing itu membuat dampak buruk di dalam pekerjaan ku dan berdampak yaitu bos memarahi dengan bertanya kenapa perusahaan bisa mendapatkan hasil seperti ini. Kejadian ataupun keadaan seperti ini sering sekali aku ambil hikmahnya untuk aku jadikan sebuah motivasi dan semangat lebih untuk mendapatkan hasil yang lebih baik agar pemilik perusahaan ku tidak menegurku lagi dan mendapatkan hasil yang baik dari yang terbaik.
Ohiya sebelumnya temen temen harus tau pekerjaan ku ini dengan kontrak 1 tahun di mana masa 6 bulan di perbolehkan untuk pulang cuti selama 12 hari jika ingin dan jika tidak ingin cuti bisa melanjutkan kontrak tanpa pulang cuti. Dan tibalah saat paling mendebarkan di hatiku, tak terasa masa 6 bulan ku berakhir dan aku memutuskan pulang untuk menemui orang yang paling aku sayang.
Sesampainya di airport tanah kelahiranku medan tampak dua sosok orang tua yang setia menunggu ku dari pagi sampai petang kepulanganku, ku lihat itu adalah ayah dan ibuku ku peluk mereka erat dan berkata di dalam hati aku ingin hidup dengan mereka 1000 tahun sedikit lebay mungkin namun itulah yang aku rasakan kubalas pelukan mereka kasih sayang mereka dengan pelukankuS, kurasakan pelukan dan pegangan tangan mereka terasa erat dan tulus menyentuh tubuhku seakan hati berkata kalau mereka lah letak kebahagian ku sesungguhnya dan mereka lah nantinya yang akan menjadi jalanmu kesurga.
Sehabis masa cuti ku 12 hari aku ingin berpamitan kembali untuk melanjutkan pekerjaan yang belum selesai ku kerjakan, dan u beri tau kepada orang tua ku kalau bos perusahaan ku sudah menunggu ku disana dan menanyakan apakah aku lanjut bekerja atau tidak via media sosial namun aku memberi kode untuk tepat lanjut bekerja.
Aku meminta izin sekaligus pamit untuk pergi ke kembali merantau, aku ingat kejadian seperti ini pernah ku alami sebelumnya, namun kedua kalinya tidak begitu sulit bagi mereka untuk mengizinkan ku berangkat. Singkat waktu mereka kembali mengantarkan ku ke airport terlihat jelas di bola mata kedua orang tua ku itu berisyarat untuk ku agar tidak pergi.
Sesampainya aku di negeri ini dan sampai saat sekarang ini aku merasa nyaman dengan apa yang ku miliki sekarang dari segi fisik maupun non fisik, tapi aku percaya segala sesuatu yang aku miliki itu tidak kekal dan itu hanya sebuah titipan dari pencipta yang di amanahkan kepadaku dan aku harus bisa ikhlas ketika ia mengambil atau meminta kapanpun meskipun aku tak rela.
Ku akui perjalanan merantau ku ini sangat luar biasa karena aku tidak pernah mendapatkan pembelajaran sewaktu di masa duduk di bangku kuliah dan sekolah. Aku lebih banyak belajar dan menghargai sesuatu yang aku lihat karena tidak mudah untuk bisa mencapai titik seperti ini. Dan yang jelas aku harus tetap bersyukur kepada sang pecipta yang telah menjagaku dan melindungiku di kala apapun itu.
Saat merantau ini aku menemui beberapa teman dunia nyata maupun dunia maya yang menurutku mereka sama-sama berkaitan sama-sama memberikan support dan dukungan kepadaku. Tak jarang keluh kesahku sering ku sampaikan dan bagikan kepada merekatak jarang juga mereka memberikan ku masukan agar aku tetap semangat menjalankan pekerjaan ku selama disini.
Bagiku mereka mempunyai jasa yang tidak bisa aku ucapkan atau pun katakan karena semua mempunyai kelebihan masing-masing. Namun kali ini aku akan coba membahas beberapa temen luar biasa yang pernah aku jumpai ketika merantau.
BOS BLADE, KOMANDAN BLADE (TW)
Mungkin itulah sebuah julukan terbaik yang sering ku sebutkan kepadanya, ia adalah seorang leader terbaik di perusahaan ku. Ligat bekerja keras dan sosok pemimpin sangat Nampak di dalam dirinya tak hanyal aku banyak meminta masukan jika aku sedang di rundung masalah ataupun kangen.
Sosok lumayan tampan dan tegap berisi namun penakluk hati perempuan ini merupakan sosok pemimpin yang siap loh menurut ku tidak salah ia di sebut playboy di daerah tempat kami bekerja.
Kebiasaan terbaik yang menurut ku paling asik di jadikan temen dan sahabat ini adalah ia tidak pernah lupa degan sahabat nya sendiri, dikala suka maupun duka tak hanyal banyak kebijakan yang menurutku sedikit kontra namun aku menyukai kebijakan itu yaitu pernah menyuruh supervisor atau atasan kami untuk mengusir anak baru yang tidur di kamar kami karena tidak memenuhi kreteria penghuni kamar. Sangat lucu bagiku kebijakan itu di sebutkannya namun bagiku sebagai seorang pemimpin yang tegas dan bijaksana memang harus begitu dan aku suka dengan sifat dan tindakan dia.
OM JOE, KOMANDAN JOE (JF)
Om joe ini adalah orang yang paling asik kocak ngakak dan apapun itulah yang menggambarkan candaan meskipun om joe ini bisa di bilang orang yang paling suka guyonan atau bercanda tapi waktu jam kerja jangan coba-coba untuk bercanda dengannya karena dia paling tidak suka, Karena ia selalu berpesan kepada kami kalau bekerja harus profesional.
Om joe ini adalah sebuah leader sama seperti bos blade namun komandan joe ini masuk pagi dan komandan blade masuk malam. Orang yang satu ini adalah orang yang paling asik menurutku, orang yang paling tidak suka di tantang ini berasal dari ibu kota Indonesia yaitu Jakarta. Baru dia aku jumpai orang yang paling tidak suka di tantang. Suatu saat lalu kami pernah bercerita canda tawa di sebuah malam, namun ada sebuah temen satu kantor yang bisa di bilang lumayan ngeyel dalam bahasa jawa ini nantangin buat minum alcohol.
Dengan iming-iming berkata kepada kami kalau kami itu lemah dan anak mami jika tidak mengikuti apa maunya. Awalnya kami menganggap apa yang ia katakan itu biasa saja dan lambat laun waktu berjalan, ia terus berkata dan berulang-ulang seakan menantang kami untuk beradu minum alcohol kepada dia. Selaku ketua dalam persahabatan kami bos blade sudah mengingatkan kepada anak itu untuk diam dan tidak menantang kami untuk minum alcohol namun sekali lagi dia tetap ngotot dan memaksa kami untuk beradu minum alcohol itu.
Dan terjadilah kejadian yang membuat suasana sesaat menegang dan memanas dimana komandan joe atau om joe ini menantang di balik dengan isi tantangannya adalah “harus minum alcohol sebanyak 5 botol sampai pagi dan tidak boleh tidur”. Wow menurut saya disini selaku orang yang tidak suka minum ini adalah sebuah tantangan yang tepat untuk memberikan pelajaran kepada anak ini agar berfikir terlebih dahulu sebelum berkata dan menantang orang lain. Taruhan pun di mulai aku bergegas cepat membelikan 15 botol minuman alcohol dan distu bos blade juga ikut tantangan itu memberi pelajaran anak ini.
Alih alih menantang minum 5 botol tanpa tidur sampai pagi,baru 1 botol saja anak itu meminum alcohol tampak raut wajahnya yang merah dan seakan ingin menyudahi tantangan ini. Namun disini om joe dan bos blade tetap tegas dan bersikeras untuk melanjutkan taruhan ini.
Pada saat itu aku benar benar kocak tertawa tanpa henti melihat orang itu di kerjain sama temen-temen ku, hingga pada baru minum 1 botol akhirnya dia menyerah dan mengaku kalah dan om joe dan bos blade pun membiarkan dia. Alhasil pada saat itu tidur jam setengah 6 semua dan masuk kerja jam 9. Waktu tidur yang bisa di bilang sangat minim ini membuat kami sangat lelah untuk bekerja dan berfikir tak hanyal kami beberapa kali memesan kopi agar menyangga dan mengusir ngantuk ini.
Sesampainya di kantor dan kurang lebih 1 jam berjalannya kerja si anak tadi yang menantang kami untuk minum alcohol itu minta izin kepada bos blade selaku penanggung jawab karyawan ataupun leader karyawan untuk pulang karena kondisi tubuh yang alasan muntah-muntah dan lemas, sontak kami mendengarkan kabar itu langsung tertawa terbahak-bahak karena tingkah laku anak ini yang bisa di bilang labil, padalah umurnya paling tua ini diantara kami menjadi bahan lelucun. Sesekali kami bercanda dan mengingat anak itu pasti langsung tertawa.
Tak hanyal kejadian itu menjadikan sebuah kenangan yang sangat konyol untuk kami ceritakan.
Mungkin sampai sini dulu cerita anak rantau modern kali ini, nanti akan coba saya sambung karena ada masalah waktu dan inspirasi yang tidak selamanya kreatif. Salam terhangat sangat saya buat seluruh temen-temen yang baca dan see you next artikel. Jangan lupa share 
By : RA
0 Komentar untuk "Cerita Anak Rantau Modern"